Ramadhan Wish
- Get link
- X
- Other Apps
Setiap Ramadhan selalu berbeda…
Aku ingat ia berbeda.. tapi aku lupa apa Ramadhan lalu ku,
Yang aku ingat saat SMA aku pernah merasa lama sekali mengikuti shalat tarawih berjamaah yang delapan rakaat itu.
Ramadhan lalu 1437H, Tarawih ku di rumah semua, tapi ini taka ada hubungannya dengan dengan lamanya shalat tarawih di masjid. Pada tahun itu, aku sedang total menerapkan sebaik-baik shalat wanita itu di rumah.
Setiap Ramadhan selalu membawa makna yang berbeda.
Ramadhan itu bukan seperti kertas. Hanya 2 sisi. Ramadhan itu seperti berlian dengan banyak sudut. Banyak keindahan pada setiap sisinya. Sudut berbeda itu memiliki pesonanya sendiri.
Semakin baik kedudukan seseorang –atau semakin Allah inginkan kebaikan untuknya- semakin banyak ia dapat melihat sisi sisi Ramadhan nan Jelita ini. Melihat- merasakan – sadar. Apa ya? Refleksi
Ramadhan itu penuh keberkahan. Full non stop selama sebulan. Semua dapat, mau mada atau patuh. Tak peduli rajin atau malas. Tapi yang tak sungguh sungguh, tak berusaha mencari, terluputlah ia dari keutamaan keutamaannya.
Ramadhan 1438 ini, dalam usaha yang naik turun untuk menjaga Ramadhanku pula. Lewat tulisan- tulisan dan ceramah tentang Ramadhan yang aku simak, terkenang-kenang dalam benakku “diantara tanda nya amal kebaikan Ramadhan kita di terima ialah terus menjaga amal kebaikan setelah berlalunya Ramadhan”
Semoga dari sisi ini, aku masih punya harapan.
Dari sisi ini lah aku berharap bisa mengusahakan.
Pada bulan Ramadhan,
Saat semua rintangan Allah singkirkan..
Saat setan tidak mengalir dalam aliran darah.
Masih juga lalai semata karena kebiasaan
Kebiasaan mengikuti bisikkan setan saat di Luar Ramadhan.
Maka sekarang, saat setan tak lagi dibelenggu
Saat bujukkannya kembali sedekat aliran darah
Ujian dan godaan kembali massif
Semoga Allah mampukan usaha, teguhkan tekat, mudah kan jalan
Allahumma A’innii a’la dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.
Aku ingat ia berbeda.. tapi aku lupa apa Ramadhan lalu ku,
Yang aku ingat saat SMA aku pernah merasa lama sekali mengikuti shalat tarawih berjamaah yang delapan rakaat itu.
Ramadhan lalu 1437H, Tarawih ku di rumah semua, tapi ini taka ada hubungannya dengan dengan lamanya shalat tarawih di masjid. Pada tahun itu, aku sedang total menerapkan sebaik-baik shalat wanita itu di rumah.
Setiap Ramadhan selalu membawa makna yang berbeda.
Ramadhan itu bukan seperti kertas. Hanya 2 sisi. Ramadhan itu seperti berlian dengan banyak sudut. Banyak keindahan pada setiap sisinya. Sudut berbeda itu memiliki pesonanya sendiri.
Semakin baik kedudukan seseorang –atau semakin Allah inginkan kebaikan untuknya- semakin banyak ia dapat melihat sisi sisi Ramadhan nan Jelita ini. Melihat- merasakan – sadar. Apa ya? Refleksi
Ramadhan itu penuh keberkahan. Full non stop selama sebulan. Semua dapat, mau mada atau patuh. Tak peduli rajin atau malas. Tapi yang tak sungguh sungguh, tak berusaha mencari, terluputlah ia dari keutamaan keutamaannya.
Ramadhan 1438 ini, dalam usaha yang naik turun untuk menjaga Ramadhanku pula. Lewat tulisan- tulisan dan ceramah tentang Ramadhan yang aku simak, terkenang-kenang dalam benakku “diantara tanda nya amal kebaikan Ramadhan kita di terima ialah terus menjaga amal kebaikan setelah berlalunya Ramadhan”
Semoga dari sisi ini, aku masih punya harapan.
Dari sisi ini lah aku berharap bisa mengusahakan.
Pada bulan Ramadhan,
Saat semua rintangan Allah singkirkan..
Saat setan tidak mengalir dalam aliran darah.
Masih juga lalai semata karena kebiasaan
Kebiasaan mengikuti bisikkan setan saat di Luar Ramadhan.
Maka sekarang, saat setan tak lagi dibelenggu
Saat bujukkannya kembali sedekat aliran darah
Ujian dan godaan kembali massif
Semoga Allah mampukan usaha, teguhkan tekat, mudah kan jalan
Allahumma A’innii a’la dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.
I knew the lay out is really something, maap la ya. #unedited
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment