Xiaomi Redmi Note 3 Pro: My Xiaomi before xiaomi - user opinion

A bit minireview : 

'cause more about the beginning story, :) 

Awalnya mau ganti gadget ke redmi 3 saja, bezel nya terlihat bagus, sudah support 4G, metal body, yang motifnya juga terlihat oke- diamond gitu- dan brand Xiaomi sedang naik daun karena fitur oke harga teman, setidaknya itu kesimpulan saya setelah cari info sana sini.
 Selang beberapa bulan, rilislah versi Note nya yang PRO, Xiaomi redmi note 3 Pro. Menimbang spek nya sana sini, hunting olshop yang meyakinkan dan relatif dekat dengan domisili.. sambil nunggu uang buat beli nya terkumpul, sambil menunggu harganya turun..dan menunggu waktu yang tepat. Sependek pengamatan, barang elektronik apalagi gadget kan makin hari akan makin turun, minimal flat la.. Ya kan, mostly
Menjelang lebaran THR pun turun, tapi...... Harga NAIK! Sedangkan UAS makin dekat, apa kaitannya?
Sebenarnya Si Putih hp berkah masih sehat, padahal sudah hampir 3,5 tahun lho, apa ga berkah tu? Sudah android juga la.... Look nya saja yang sudah memprihatinkan, tangguh pokoknya :).
Dan karena hp lama masih fit, saya harus menyiapkan alasan yang bermakna untuk membeli hp baru. Alasan yang dirasa kuat adalah...... Kuliah online "KulBis" ku terbengkalai karena kalau mau mengerjakan weekly quiz dan waajibat (tugas) harus lewat PC, lebih lambat intinya, aslinya keteteran bagi waktu. Kalau beli gadget baru kan bisa mengerjakan quiz dan ujian dimana saja. Akhirnya dibeli juga walaupun harga nya sedang naik, dirasa itu waktu yang tepat, sebelum UAS 25 Juli.
Back to Xiaomi, okay. Karena peruntukkan formal dan sah nya gadget baru adalah untuk memperlancar kuliah online, pilihan akhirnya jatuh ke redmi note 3 Pro. Kenapa?

1. Layar lebar 5,5", biar ngetik lebih leluasa. Sudah 5,5" saja kadang masih sering salah like di fb, layarkah yang kurang lebar ... Atau jari yang...... Bukan, bukan begitu... Layarnya terlalu sensitif, anggaplah demikian *wink

2. Snapdragon, apanya ini namanya? Pokoknya dari hasil baca-baca, Snapdragon lebih bagus dari Mediatek,tentu saja syarat ketentuan berlaku ya... Redmi 3 Pro juga sudah snapdragon kok. Jadi merasa agak jumawa dikit dari hp jawa yang pakai Mediatek dan lebih mahal, tentu saja fitur lainnya dia lebih high.

3. Batrainya gahar, 11-12 lah. Sangat terasa manfaatnya waktu kemaren di bawa outing  bersama laskar TuTa&RAH ke Pekanbaru. Kita berangkat pulang ke Duri dari Minas pukul 9 malam. No Fasil pendamping sudah banyak tidak aktif, batrai habis, sedangkan ortu aktif bertanya update lokasi perjalanan di WA, menunggu ananda di sekolah.

4. Fiturnya Fast-charging, ini pertimbangan penting saya disamping memilih gadget yang dayanya besar.

5. Support flashdisc otg- on the go. Awalnya mikir, apa itu otg ? :) trus sudah punya fd otg? Belum, tapi dalam persepsi saya, kalau beli tu belum mampu yang mahal sekali ( ini saja sangat mahal bagi saya untuk ukuran kebutuhan tersier semi sekunder) minimal yang update, fitur ini bukan tipe fitur hore- hore saja, sewaktu waktu memang akan saya perlukan. 

6. Sudah ada fitur fingerprintnya. Ini yang buat hp ini kekinian dibanding hp lain yang lebih mahal, imo. Dan sampai saya belum membeli dan memakainya langsung, belum bisa menilai apa ini fitur level hore-hore bagi saya atau bukan.

Poin plus yang Saya amati selama memakai note 3 pro, dan masih perlu banyak kenalan lagi, to uncover the paths.

Apa yang kurang sreg atau perlu hati hati?
1. Tempat sim card. Kartu sim nya kan dual sim dan harus pilih antara memory card atau sim 2, saya sudah tau diawal. Lalu mengeluarkan kartunya harus ditusuk, agak ribet, juga sudah tau. Waktu praktek membuka tempat kartu itu agak kesulitan. Rangkanya tipis begitu, jadi agak mengkhawatirkan dan awal awal belum lancar, takut tiba-tiba.... Alhamdulillah sekarang sudah lancar. Hal lainnya yang cukup serius bagi saya: sim 2 nya ukurannya NANO, agak gondok juga disini.

3. Fitur sidik jarinya. Jadi terkesan hiasan saja, soalnya lebih lancar buka kunci pakai pola. Sensornya kotor mungkin ya? 

4. Hasil jepretan. Standar, walaupun kamera primernya 16 MP, entah saya yang kurang ta'aruf cara pakainya,.. Tapi baca review memang kualitas kamera rata rata saja. Saya tetap beli, karena hasil kamera yang wah termasuk hore hore bagi saya, yang penting pixel tinggi 16/5 sudah cukup. Sangat cukup untuk videocall dengan the juniors didukung jaringan 4G! :)

5. Volume. Suaranya tergolong lembut ya, dibanding Si Putih, padahal alarm termasuk fungsi primer hp bagi orang orang pelor.

6. Belum berani update MIUI-nya. MIUI ini kalau tidak salah antar mukanya Xiaomi bukan ya? Nah, sudah betul belinya ROM global yang stable. Ada baca info, kalau beli dari yang garansi distributor jangan diupdate MIUI nya ( atau re-install ROMnya? Lupa) nanti dia jadi tidak bisa 4G karena di kunci sama pemerintah, karena merek xiaomi redmi note 3 pro belum memenuhi persyaratan persen bahan baku buatan dalam negri, akses untuk 4G nya masih ditutup, begitu kurleb. Paham kira-kira?

 Jangan tanya link infonya ya... Saya aktif baca sana sini waktu belum beli gadgetnya. Begitu sudah beli, tidak cek info update apa apa lagi, karena mission complete, dan terus terang survey dan mengumpulkan info itu menguras waktu, karena sambil buka link, sambil buka tab sebelahnya, tab sebelahnya lagi, dan sebelahnya lagi..

Memori internal 2GB masih cukup la buat tipe anti-mainstream si ga hobi narsis. Cukup sempit? Hmm...Katanya MIUI nya xiaomi memang memakan memori cukup besar, jadi kalau kamu akan install banyak apps, sie dokumentasi, atau cukup narsis, sepertinya 2 GB kurang banyak. Kurang? Atau banyak? :) Sekian dulu...

By the way, " My xiaomi before xiaomi" , replace the i with u and put away the o, :) get it?

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Puak Marina Dumai: My Trip

Masjid Jami' Baiturrahim Sabo: My Trip

Selalu Baik